Indonesia Pikat Pengunjung Women Entrepreneurs Fair Tunisia

By Admin

nusakini.com--Partisipasi KBRI Tunis pada Salon des Femmes Chefs d'Entreprise/SEF (Women Entrepreneurs Fair) yang diselenggarakan di kota Sfax pada pekan lalu memikat perhatian para tamu undangan dan para pengunjung.

Selain mempromosikan pariwisata dan aneka produk kerajinan tradisional Indonesia, KBRI Tunis membuka lapak makanan khas Indonesia (sempol, risoles, lumpia, mi goreng, kue lapis dan kue lumpur) yang disediakan dan dikelola oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Tunis. Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia juga memeriahkan acara tersebut dengan menampilkan 3 tarian tradisional, yaitu Tari Lenggang Nyai, Tari Maumere dan Tari Poco-Poco. 

Pertunjukan tari tradisional yang dipentaskan saat jamuan santap siang untuk para tamu undangan mampu memukau perhatian penonton yang ikut turun dan menari bersama dengan para penari Indonesia saat persembahan Tari Poco-Poco yang merupakan tarian pamungkas pada acara tersebut. 

Dalam sambutannya, KUAI KBRI Tunis menyampaikan terima kasih kepada pihak penyelenggara yang telah mengundang KBRI Tunis untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, dan menegaskan bahwa partisipasi ini menunjukkan keinginan Indonesia untuk mempererat hubungan persaudaraan dengan Tunisia. Diharapkan bahwa kehadiran KBRI Tunis pada SEF ini dapat berkontribusi mendorong kerja sama ekonomi maupun budaya dengan berbagai pihak di Tunisia, termasuk dengan Regional Chamber of Women Entrepreneurs Sfax. 

SEF yang baru pertama kali diselenggarakan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Perdagangan Luar Negeri, Hichem Ben Ahmed. SEF dikemas menggabungkan empat komponen penting yaitu pameran, forum ilmiah, forum ekonomi dan pertemuan B2B. Forum ekonomi yang digelar atas kerja sama dengan German Agency for International Cooperation (GIZ) mengangkat sejumlah topik, di antaranya persoalan jalur kredit usaha untuk kalangan perempuan dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), dan persoalan energi terbarukan. Sedangkan forum ilmiah mengangkat persoalan e-commerce dan aspek-aspek teknisnya.  

70 eksibitor dari kalangan wanita pengusaha di Provinsi Sfax ikut hadir meramaikan pameran tersebut. Para pengusaha wanita ini beroperasi di berbagai bidang usaha seperti industri makanan, kerajinan tradisional, produk kecantikan, tekstil, perlengkapan rumah tangga, produk desain dan dekorasi, produk pertanian organik, dan industri lainnya. (p/ab)